Tips Mendapatkan Pekerjaan yang Bagus Setelah Lulus Kuliah
Pergi ke kelas, kerjakan tugas kuliahmu, dan bersenang-senanglah. Tapi, kamu harus ingat untuk tidak terlalu banyak bersenang-senang, karena nantinya kamu akan terbuai, dan pada akhirnya hanya penyesalan yang akan kamu rasakan. Nasihat ini adalah apa yang orang tua saya katakan ketika saya pergi ke perguruan tinggi. Dan sekarang, saya sedang menyelesaikan tahun terakhir dari kulia, dan menyadari bahwa ketiga hal tersrbut tidak cukup. Perlu hal-hal lainnya untuk menunjang karir di masa depan.
Ketiga aktifitas tersebut merupakan pemikiran klasik mengenai bagaimana seseorang berada di kampus. Memang tidak ada yang salah dengan kalimat itu, tetapi apabila hanya berpatokan secara tekstual, maka bisa jadi apa yang dihasilkan tidak akan bisa maksimal, dan pekerjaan yang bagus akan susah diperoleh. Berikut ini adalah 5 tips penting yang perlu kamu ketahui untuk membantu kamu dalam mendapatkan pekerjaan yang bagus dan potensial setelah lulus kuliah.
1.Pilihlah bidang studi yang sesuai dengan minatmu
Teknik, Biologi, Ilmu Politik, Bisnis, Komunikasi, dan Jurnalistik hanyalah sebuah daftar singkat dari jurusan saya selama 4 tahun menimba ilmu di perguruan tinggi. Dalam jangka waktu 4 tahun tersebut, saya mengubah jurusan yang menjadi objek kajian saya.
Jangan khawatir jika kamu tidak tahu apa yang ingin kamu lakukan setelah lulus kuliah. Hal ini karena 80 % mahasiswa yang masuk perguruan tinggi tidak tahu apa yang akan dilakukannya pasca kelulusan nanti, dan 50% mahasiswa akan mengubah arah jurusan mereka, setidaknya sekali. Oleh sebab itu, pilihlah jurusan yang sesuai dengan minat dan keinginanmu.
2. Tentukan priorotas dari apa yang kamu lakukan
Dalam konteks ini, saya tidak berbicara tentang merokok, tetapi jika kamu memilih untuk merokok, maka saya tidak akan terlalu mempermasalahkanmu, meski itu sebenarnya tidak baik bagimu. Hal yang akan saya bicarakan adalah mengenai peluang yang tidak terhitung jumlahnya yang ada di kampus. Ketika saya masih mahasiswa, saya ingin terlihat menonjol, jadi saya bergabung dengan 11 organisasi mahasiswa, dan menjadi pengurus harian di 5 organisasi dari 11 organisasi yang saya ikuti.
Di satu sisi, hal ini memang bagus untuk curiculum vitae saya, tapi di sisi lain banyak efek-efek negatif yang bermunculan, seperti membunuh nilai IPK saya, mengantarkan dalam masa percobaan akademis sebagai bentuk hukuman pada saya, dan menyebabkan saya hampir kehilangan beasiswa yang telah saya dapatkan dengan usaha keras sebelumnya. Dari pengalaman ini, saran saya untuk kamu dalam menyikapi hal ini berdasarkan adalah dengan bergabung hanya dengan 2 atau 3 organisasi mahasiswa saja yang berhubungan dengan bidangmu. Curahkanlah waktumu di sana, sehingga hal tersebut akan meningkatkan skillmu. Proses ini penting, sebab mahasiswa di kampus tidak melulu hanya belajar di dalam kelas saja, ia harus juga mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
3. Tingkatkan pengalaman dan jam terbang
Ada begitu banyak pekerjaan paruh waktu yang tersedia untuk mahasiswa yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi, tapi tidak dengan mengambil pekerjaan apa saja tentunya. Harus ada pengambilan suatu pekerjaan yang memang cocok dengan karakter dan kesukaan kamu. Perguruan tinggi pada hakikatnya adalah semua hal tentang membangun satu rangkaian keterampilan yang dapat kamu lakukan,sampai kamu benar-benar masuk ke dalam dunia kerja.
Bagaimana bisa kamu mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang, dari suatu pekerjaan yang tidak berhubungan dengan bidang kamu? Jika berpikir tentang masa depan, tentunya kamu sebaiknya memilih pekerjaan yang memang mempunyai relasi yang jelas dengan bidang kajianmu. Pekerjaan di kampus yang berhubungan dengan jurusan kamu akan berperan sebagai batu loncatan untuk mendapatkan magang dengan perusahaan yang bagus. Saya sendiri bekerja sebagai Koordinator Mahasiswa unggulan untuk Dole Institute of Politics, yang merupakan perpustakaan kongres di kampus saya.
Melalui arahan yang kuat dari direktur lembaga ini, saya diterima sebagai 1 dari 12 magang untuk peringkat top 10 tingkat nasional yang dirangking pada saat magang musim panas. Setelah itu, saya tidak pernah mengalami kesulitan menemukan magang lagi.
4. Kamu perlu pengalaman untuk mendapatkan pengalaman yang lain
Perkataan di atas cukup masuk akal, bukan? Kebanyakan posisi yang ada, mengharuskan kamu untuk memiliki pengalaman. Tetapi, sebagai mahasiswa kamu memiliki sedikit atau bahkan mungkin tidak ada pengalaman dunia nyata. Awal tahun kesenioran saya, saya menemukan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan pengalaman sebagai mahasiswa, yaitu bekerja untuk “startup”.
Situs startup cepat dan terus akan selalu berubah. Setiap startup mencari magang mahasiswa yang terampil dan biasanya akan memperlakukan magang mereka sebagaimana karyawan penuh. Magang pertama saya dengan startup adalah bekerja sebagai orang yang mengatur strategi digital untuk sebuah perusahaan bernama 1CapApp. Tatkala saya bekerja di hari pertama, saya sudah diberitahu, "Ok, kamu yang bertanggung jawab atas seluruh departemen pemasaran."
Perusahaan tersebut hanya memiliki 5 karyawan saja, jadi saya bisa membuat dampak langsung dan mendapatkan pengalaman yang jauh, melampaui segala macam magang biasa yang pernah ditawarkan.
5. Pekerjaan memang banyak, tetapi ia berada di luar sana
Ketika semester akhir, saya pernah pergi ke acara wisuda teman yang merupakan senior saya. Saai itu, dekan kampus memberikan pidato. Dalam isi pidatonya ketika itu, dia bertanya, "Berapa banyak dari kamu yang lulus pada akhir semester?" Hampir semua orang mengangkat tangan, kecuali saya. Kemudian, saya merasa menang ketika pertanyaan yang beliau ajukan berikutnya "Ini pertanyaan yang lebih baik. Berapa banyak dari kamu yang memiliki pekerjaan setelah kamu lulus?" Kelas saya hanya memiliki sekitar 100 mahasiswa saja. Inti dari kisah tersebut, pada kenyataannya memang sangat banyak mahasiswa yang akan lulus dalam kuliahnya, namun tidak semua mahasiwa yang akan mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
Hal ini berkaitan dengan apa yang mereka lakukan selain belajar di kelas ketika kuliah. Apakah bermain, bekerja, aktif berorganisasi, atau lainnya. Ketika kuliah, kamu harus sudah mencari pengalaman yang dapat menuntunmu ke arah kerja. Bukankah tujuan dari kuliah adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik? Kamu harus memiliki jam terbang serta pengalaman yang kaya, sebagai bekal yang penting buatmu di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar